RESENSI

No Image

Antara Komitmen dan Kerja Keras

Buku Manufacturing Hope: Bisa! Membahas pelbagai hal di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam buku setebal 262 halaman ini, Dahlan Iskan mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai Menteri BUMN Republik Indonesia di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono pada kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Sosok Dahlan Iskan merupakan menteri yang unik dengan gaya kepemimpinan yang beda daripada menteri lainnya. Aksi Dahlan lekat dengan publik ketika ia mengamuk di pintu tol hingga pemecatan direksi BUMN karena ada fasilitas mobil dinas untuk istri direksi utama.

Sebagai seorang dengan latar belakang jurnalistik dan pemilik sebuah surat kabar harian dengan jaringan terbesar di Indonesia, jiwa dan mata hati kewartawanannya masih melekat di dirinya. Insting bisnisnya pun kuat, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Serupa ketika ia menakhodai perusahaan media. Ia menggunakan langkah strategis dengan pena dan otaknya.

Saat menjadi menteri BUMN, Dahlan Iskan sadar betul dengan tugas dan tanggung jawab yang akan dieksekusinya. Membenahi seluk-beluk perusahaan milik negara yang memiliki permasalahan yang rumit. Semua orang pun sadar, untuk membenahi sebuah perusahaan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Namun Dahlan memiliki cara pandang tersendiri untuk membenahi permasalahan perusahaan yang di Indonesia. Ia menggunakan kekuatan pena dan pikiran dengan cara menuliskan ide, gagasan, dan terobosan yang mampu memberikan harapan besar kepada perusahaan yang mengalami permasalahan internal.

Buku yang penuh dengan nuansa perusahan ini membeberkan gejolak-gejolak perusahaan BUMN yang telah bertahun-tahun berada di ujung tanduk dan hampir tutup bahkan disebut mati suri. Dahlan Iskan pun datang dengan perkataannya yang jelas, tepat sasaran, dan tidak bertele-tele dalam memutuskan berbagai kebijakan yang membuat sejarah baru dari setiap perusahaan  BUMN yang dipegangnya.

Kata-katanya yang berapi-api, komitmen, dan ideologinya yang merendah serta lika-liku perjalanan hidupnya selama menjadi menteri BUMN, membuat ia semakin dicintai oleh banyak orang.

Setiap tulisan berisi kisah dan ide manufacturing hope di berbagai BUMN. Manufacturing hope berarti membangun kembali harapan di BUMN. Buku ini menjadi catatan penting untuk tidak kehilangan harapan, meyakini bahwa kesemerawutan di BUMN bisa diselesaikan. Memang, banyak BUMN yang disebut-sebut menjadi lintah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena membutuhkan suntikan dana terus-menerus. Belum lagi Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang masih sangat rentan di dunia BUMN.

Akan tetapi, apabila menyerah, lantas bagaimana nasib bangsa ini? Lebih-lebih karena BUMN sangat vital bagi negera ini. BUMN tidak hanya mengejar profit untuk menyetor kantong APBN. Tapi BUMN juga berfungsi untuk mendorong penciptaan Usaha Kecil Menengah (UKM), penyeimbang ekonomi, keperintisan bisnis, dan penciptaan lapangan kerja.

Dicintai dan digilai, tapi juga dicurigai. Pemimpin seperti ini menciptakan harapan baru setiap apa yang dikelola, namun oleh sebagian orang Dahlan dipandang sebagai ancaman. Jadi Dahlan Iskan tentu tidak bisa hanya memimpin dengan contoh. Ia harus merajut kepintarannya ke dalam langkah-langkah strategis yang memungkinkan seluruh elemen di kementrian yang ia pimpin bergerak menuju hope yang ia arahkan.

Asyik juga disimak dalam buku ini, manajemen Dahlan terhadap penguatan stok gula nasional. Pabrik gula peninggalan Belanda yang telah uzur kembali bangkit berkat kegigihannya. Secara prinsip, Dahlan mengemukan bahwa gula bukan hanya diproduksi di pabrik tetapi sudah dimulai di perkebunan itu sendiri. Tebu berkualitas akan menyediakan rendemen yang baik. Rendemen yang baik akan meningkatkan kualitas gula yang baik kualitas maupun kuantitasnya. Manajemen penanaman tebu memang memegang kendali dalam carut-marut masalah pergulaan nasional.

Dalam Bab 10 mengenai kebisingan pergantian direksi BUMN, Dahlan Iskan tak sungkan menyebutkan nama perusahaan, Dirut, beserta polemik yang terjadi di hadapan masyarakat. Namun, Dahlan tetap menjaga komitmen maupun integritasnya dan tidak menghilangkan sisi kepemimpinannya yang khas.

Terobosan-terobosan Dahlan Iskan yang dia tuangkan dalam buku ini, memang beda dan lain. Demi efisiensi dan menekankan prinsip kerja, kerja dan kerja, Dahlan pun menerapkan kebijakan tak lagi mementingkan rapat. Karena itu, ia mengurangi jumlah rapat, kemudian mengganti rapat melalui grup Blackberry Mesenger. Hal itu selain lebih efisien juga menekankan prinsip kerja. Lebih dari itu, Dahlan bahkan mengumandangkan prinsip kerja di BUMN itu bukan tempat untuk "mengabdi" (lagi) melainkan menjadikan BUMN itu sebagai tempat untuk mengukir prestasi.

Tak ada yang sempurna, Dahlan Iskan pun tak luput dari segala keterbatasannya, baik di masa lalu maupun masa sekarang. Namun angin perubahan telah berembus, Dahlan Iskan memberi harapan yang mampu dicapai dengan tindakan yang nyata. Mencotohnya bukanlah hal yang keliru: Berhenti berwacana dan lakukan sesuatu!

Indonesia tidak boleh kehilangan harapan-harapan, harus ada keyakinan bahwa kesemrawutan bisa diatasi. Melalui buku ini Dahlan Iskan menunjukkan adanya setitik harapan di jalan gelap.  Banyak orang tergila-gila kepadanya karena ia bisa menciptakan harapan, tetapi banyak pula yang penuh curiga. Itulah ringkasan dari Kata Pengantar Rhenald Kasali, PH.D pada buku ini.

Banyak pesan yang disampaikan Dahlan yang disampaikan dalam buku ini, yang intinya: kerja, kerja, kerja dan menghindari BUMN dari segala intervensi. Dengan begitu pengelolaan BUMN lebih terstruktur, desentralisasi pengambilan keputusan, mempercepat proses dan meningkatkan efisiensi.

Buku ini sangat menarik dan bagus bagi beragam kalangan, terutama bagi kaum remaja yang ingin merintis karir sebagai seorang pengusaha. Buku ini bisa dijadikan pedoman untuk membangun suatu usaha yang baik dan tentunya bisa membeberkan strategi untuk menanggulangi masalah dalam suatu usaha. Buku ini dikemas dengan tata bahasa yang menarik dan mampu membuat pembaca semakin penasaran terhadap polemik dan keberhasilan BUMN.  Selamat membaca.

 

Judul Buku                            : Manufacturing Hope, Bisa!

Pengarang                            : Dahlan Iskan

Penerbit                                : PT Elex Media Computindo

Tahun terbit                          : Jakarta/2012

Cetakan                                : Ke-2 Oktober 2012

Related Posts

Comments

Twitter

E-Magz